Selasa, 25 Februari 2014

KARIR TERBAIK UNTUK KAUM IDEALIS


KARIR TERBAIK UNTUK KAUM IDEALIS
Dikutip dari buku “MERUBAH INDONESIA, the story of Basuki Tjahaja Purnama” bab 13
Diketik ulang oleh Alex Hutauruk

Hampir semua pelamar kerja pada saat pengujian ditahap wawancaraketika diberi kesempatan bertanya, langsung menanyakan tugas tanggung jawabnya dan selalu di akhiri dengan pertanyaan jumlah gaji, fasilitas dan tunjangan yang bisa ia dapatkan jika diterima.
Bayangkan jika saudara mendapatkan penawaranpekerjaan yang bisa mengharumkan nama baik saudara dan keluarga, bisa memuaskan hasrat hatinurani untuk menolong rakyat yang tidak mampu mendapatkan haknya. Pekerjaan itu menawarkan kondisi gaji, fasilitas dan tunjangan sebagai berikut: Fasilitas 4x lebih besar dari pekerjaan lainpada umumnya. Ada tunjangan kendaraan, tunjangan sewa rumah (sekalipun itu sewa rumah sendiri), tunjangan komunikasi dai perangkat komunikasi sampai pulsa. Kadang-kadang jumlah tunjangan BBM (bahan bakar minyak) bisa lebih dari cukup untuk bisnis sampingan dengan membuka kios BBM eceran. Juga ada formulir dari bank yang siap ditanda-tangani sebelum bekerja secara resmi dan sudah langsung disetujui minimal Rp. 100.000.000,- yang boleh digunakan untuk keperluan kredit konsuntif seperti beli mobil dan perbaikan rumah, atau sesukanya.
Disamping semua fasilitas di atas ada lagi tambahan khusus, seperti:
Setiap bulan pasti melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan fasilitas tidur dan sarapan, makan siangan, makan malam di hotel mewah, frekuensi naik pesawat terbang menyamai rakyat biasa naik taxi. Semua itu diperoleh secara gtatis ditambah bonus uang saku jutaan rupiah dalam setiap kali perjalanan. Menjadi orang penting dan terhormat plus banyak harta adalah bonus tambahan.
Mereka, yang sedikit pintar atau licik, bisa memanfaatkan status sebagai “orang penting” ini untuk memperoleh rekan bisnis dan menguasai saha-saham perusahaan tanpa harus menyetor dana. Caranya dengan menjadi calo pengurusan izin atau menguasai izin bisnis menjual “tanah air” (pertambangan dan lahan perkebunan atau bisnis lain yang erat berhubungan dengan eksploitasi Sumber Daya Alam), termasuk kemudahan menjadi kontraktor proyek-proyek, baik swasta maupun pemerintah.
Apa pekerjaannya? Dan apa nama perusahaannya? Pekerjaan itu adalah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) yang terhormat di  “perusahaan” Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang di miliki oleh seluruh rakyat Indonesia, sekalipun mayoritas pemiliknya tidak merasa atau tidak menyadari memiliki “perusahaan”. Sehingga yang bekerja merasa tidak memiliki atasan (yang seharusnya adalah rakyat), dan bebas menentukan berapapun fasilitas yang mereka kehendaki sejauh tidak menyinggung pekerjaan lain da nasal diputuskan bersama-sama Antara pelaksana dan pengawas.
Tentu saya harus secara halus dan tidak menyinggung pekerja di bagian lain sehingga berakibat masuk penjara secara berjamaah. Dalam prakteknya, rakyat pemilik sudah tidak berhak mencampuri, kecuali setiap 5 tahun  sekali dalam pesta “pemilik” yang dinamakan pemilu atau pilkada langsung dan pilpres. Para “pekerja” ini diuntungkan oleh banyaknya rakyat yang tidak tahu/tidak sadar/tidak mau peduli bahwa “perusahaan” NKRI ini adalah mereka dan anak cucu mereka.
Kenapa hal ini umum bisa terjadi disetiap cabang “perusahaan” (daerah kabupaten/kota)? Sebagian dikarenakan kaum yang idealis sejati (bukan yang idealis karena belum kebagian pekerjaan/rezeki) tidak bersedia melamar kerja di “perusahaan” NKRI ini. Bayangkan jika semua kaum idealis yang ingin membesarkan NKRI masuk kedalam DPRD sebagai anggota, dengan besyukur dan puas menikmati gaji yang sudah 4x lebih besar dari pada mereka bekerja diperusahaan biasa. Bayangkan pula, apa mungkin dalam jangka 5 tahun telah bisa mencapai posisi eksekutif puncak di perusahaan? Tentu saja tidak mudah, apalagi bekerja di perusahaan besar, untuk dikenal oleh pemilik saja sangat sulit.
PENGALAMAN LANGSUNG
Pengalaman saya setelah masuk menjadi anggota DPRD dengan tidak memanfaatkan fasilitas tunjangan yang seharusnya bisa diahlikan untuk kesejateraan rakyat telah mengantar saya menjadi bupati. Setelah mengundurkan diri dari jabatan bupati, lengsung mendapat tawaran posisi eksekutif puncak di bawah pemilik langsungdi perusahaan besar.
Semua lulusan pasca sarjan bermimpi bisa memperoleh posisi/jabatan eksekutif puncak dan dipercaya langsung oleh pemiliknya. Saya telah memotong kompas karena pernah menjadi anggota DPRD dan Bupati yang jujur. Inilah yang membuat para pemilik perusahaan menawarkan pekerjaan kepada saya. Slah seorang pemilik perusahaan itu pernah berkata: “banyak yang lebih pintar dan muda dari kamu, tetapi kamu telah terbukti bisa mengatur pemerintahan dengan rakyat banyak yang tidak kamu gaji. Apalagi mengatur rakyat yang kamu gaji di perusahaan sebagai pegawai/staf, tentu kemampuan manajemenmu akan lebih baik disamping sewaktu menjadi bupati kamu juga terbukti sebagai penyelenggara Negara anti korupsi, apalagi di swasta. Karena bagimu nama baik lebih berharga dari pada harta kekayaan hasil tipuan/hasil rampokan harta rakyat”.
Untuk menjadi  anggota DPRD tk II bisa hanya dipilih 1000 pemilih, bahkan kurang dari itu sudah ada kemungkinan untuk terpilih (khususnya diluar pulau Jawa dengan penduduk sekitar 100 ribuan). Persaingan akan lebih mudah lagi jika saudara memilih Partai politik yang menerapkan suara tertinggi yang dilantik menjadi anggota DPRD bekan berdasarkan nomor urut di susunan calon legislative. Peluang menjadi calon legislative terbuka lebih besar karena banyak parta yang tidak dapat menyusun sampai 120% dari jumlah anggota DPRD dari sebuah kabupaten/kota. Disamping itu, banyak partai lebih suka memiliki DPRD yang berijasah diploma apalagi S1 dan S2. Lebih lagi jika saudara yang idealis adalah perempuan. Ada kewajiban Undang-Undang ynag mewajibkan 30% dari seluruh caleg adalah perempuan bahkan dengan urutan wajib setelah 2 laki-laki harus 1 perempuan.
Masih ragu? Ada Undang-undang menjamin jika seorang caleg bisa mendapatkan 30% suara dari BPP (bilangan pembagi pemilih) maka dia sudah bisa jadi sekalipun urutannya dibawah, asal urutan caleg diatasnya kalah perolehan suara darinya. Bagaimana jika tahun 2009 gagal? Saudara masih bisa menjadi pengurus partai yang juga terhormat dan akan mendapat fasilitas dari pemerintah (bantuan dana dari APBD untuk partai politik) sambil mennunggu pemilu di tahun 2014?
Dari semua fasilitas dan peluang di atas, para kaum idealis nasionalis sejati harus ingat : setelah terpilih mendapatkan karir yang hebat ini jangan jam tangan diganti dengan jam tangan mewah seharga puluhan juta rupiah, telepon genggam canggih dan mahal jika tidak bisa memanfaatkan teknologinya. Apalagi mulai memakai naju, dasi, sepatu seharga puluhan juta. Intinya gaya hidup jangan berubah jadi Orang Kaya Baru.
Apalagi hobi mendapat pacar baru, yang tadi tidak laku tiba-tiba jadi laku dan merasa ganteng dan hebat ditaksir gadis-gadis muda.
PARTAI IDEAL
Parta yangkita pilih adalah partai yang dalam berkampanye terbukti: Menyuarakan perjuangan mempertahankan NKRI, PANCASILA dan BHINEKA TUNGGAL IKA. Ingat : Simbol Burung Garuda diciptakan untuk sejajar dengan burung elang Amerika Serikat. Hal ini bisa terwujud jika pita Bhineka Tunggal Ika tidak kita buang. Sebab jika kita buang pitanya, nanti burung Garuda Pancasila kita menjadi bingung, goyang dan jatuh.
Setelah menemukan parta politik yang tepat, lalu bagaiman dengan pola kampanye yang sebaiknya Anda lakukan? Bagi saudara yang lulus diploma atau sarjan, kembalilah ke kampong halaman untuk mendaftarkan diri menjadi legislative di pemilu 2009. Dengan prinsip mendidik rakyatmemilih berdasarkan BTP (Bersih Transparan Profesional) bukan berdasarkan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Artinya kita memilih melakukan suara “fungsi nabi” (prophetical voices) bukan “political voices” (suara politikyang haram halal hantam saja yang penting menang)
Jika saudara tidak mengikuti cara di atas, melainkan mengikuti cara berpolitik gaya oknum di orde baru, maka setelah saudara duduk sebagai anggota DPRD, saudara akan dipaksa menjadi “robin hood” yang mencuri daro APBD atau memeras orang kaya untuk bisa menghidupi konstituen pemilih bahkan yang tidak memilih saudara tetapi setelah saudara duduk mereka mengaku memilih saudara dan meminta jatah rezeki saudara. Asumsinya, karena saudara bisa duduk juga dengan cara menyuap mereka dengan bantuan sembako, uang, dan lainnya.
Selamat berjuang kaum idealis, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia memerlukan anda agar bangsa dan Negara ini sejajar dengan Amerika Serikat.