KARIR TERBAIK UNTUK KAUM IDEALIS
Dikutip dari buku “MERUBAH INDONESIA, the story of Basuki Tjahaja
Purnama” bab 13
Diketik ulang oleh Alex Hutauruk
Bayangkan jika saudara mendapatkan
penawaranpekerjaan yang bisa mengharumkan nama baik saudara dan keluarga, bisa
memuaskan hasrat hatinurani untuk menolong rakyat yang tidak mampu mendapatkan
haknya. Pekerjaan itu menawarkan kondisi gaji, fasilitas dan tunjangan sebagai
berikut: Fasilitas 4x lebih besar dari pekerjaan lainpada umumnya. Ada
tunjangan kendaraan, tunjangan sewa rumah (sekalipun itu sewa rumah sendiri),
tunjangan komunikasi dai perangkat komunikasi sampai pulsa. Kadang-kadang
jumlah tunjangan BBM (bahan bakar minyak) bisa lebih dari cukup untuk bisnis
sampingan dengan membuka kios BBM eceran. Juga ada formulir dari bank yang siap
ditanda-tangani sebelum bekerja secara resmi dan sudah langsung disetujui
minimal Rp. 100.000.000,- yang boleh digunakan untuk keperluan kredit konsuntif
seperti beli mobil dan perbaikan rumah, atau sesukanya.
Disamping semua fasilitas di atas
ada lagi tambahan khusus, seperti:
Setiap bulan pasti melakukan
perjalanan keliling Indonesia dengan fasilitas tidur dan sarapan, makan
siangan, makan malam di hotel mewah, frekuensi naik pesawat terbang menyamai
rakyat biasa naik taxi. Semua itu diperoleh secara gtatis ditambah bonus uang
saku jutaan rupiah dalam setiap kali perjalanan. Menjadi orang penting dan
terhormat plus banyak harta adalah bonus tambahan.
Mereka, yang sedikit pintar atau
licik, bisa memanfaatkan status sebagai “orang penting” ini untuk memperoleh
rekan bisnis dan menguasai saha-saham perusahaan tanpa harus menyetor dana.
Caranya dengan menjadi calo pengurusan izin atau menguasai izin bisnis menjual
“tanah air” (pertambangan dan lahan perkebunan atau bisnis lain yang erat
berhubungan dengan eksploitasi Sumber Daya Alam), termasuk kemudahan menjadi
kontraktor proyek-proyek, baik swasta maupun pemerintah.
Apa pekerjaannya? Dan apa nama
perusahaannya? Pekerjaan itu adalah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rayat
Daerah (DPRD) yang terhormat di
“perusahaan” Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang di miliki
oleh seluruh rakyat Indonesia, sekalipun mayoritas pemiliknya tidak merasa atau
tidak menyadari memiliki “perusahaan”. Sehingga yang bekerja merasa tidak
memiliki atasan (yang seharusnya adalah rakyat), dan bebas menentukan berapapun
fasilitas yang mereka kehendaki sejauh tidak menyinggung pekerjaan lain da nasal
diputuskan bersama-sama Antara pelaksana dan pengawas.
Tentu saya harus secara halus dan
tidak menyinggung pekerja di bagian lain sehingga berakibat masuk penjara
secara berjamaah. Dalam prakteknya, rakyat pemilik sudah tidak berhak
mencampuri, kecuali setiap 5 tahun
sekali dalam pesta “pemilik” yang dinamakan pemilu atau pilkada langsung
dan pilpres. Para “pekerja” ini diuntungkan oleh banyaknya rakyat yang tidak
tahu/tidak sadar/tidak mau peduli bahwa “perusahaan” NKRI ini adalah mereka dan
anak cucu mereka.
Kenapa hal ini umum bisa terjadi
disetiap cabang “perusahaan” (daerah kabupaten/kota)? Sebagian dikarenakan kaum
yang idealis sejati (bukan yang idealis karena belum kebagian pekerjaan/rezeki)
tidak bersedia melamar kerja di “perusahaan” NKRI ini. Bayangkan jika semua
kaum idealis yang ingin membesarkan NKRI masuk kedalam DPRD sebagai anggota,
dengan besyukur dan puas menikmati gaji yang sudah 4x lebih besar dari pada
mereka bekerja diperusahaan biasa. Bayangkan pula, apa mungkin dalam jangka 5 tahun
telah bisa mencapai posisi eksekutif puncak di perusahaan? Tentu saja tidak
mudah, apalagi bekerja di perusahaan besar, untuk dikenal oleh pemilik saja
sangat sulit.
PENGALAMAN LANGSUNG
Pengalaman saya setelah masuk menjadi anggota DPRD dengan tidak memanfaatkan
fasilitas tunjangan yang seharusnya bisa diahlikan untuk kesejateraan rakyat
telah mengantar saya menjadi bupati. Setelah mengundurkan diri dari jabatan
bupati, lengsung mendapat tawaran posisi eksekutif puncak di bawah pemilik
langsungdi perusahaan besar.
Semua lulusan pasca sarjan bermimpi
bisa memperoleh posisi/jabatan eksekutif puncak dan dipercaya langsung oleh
pemiliknya. Saya telah memotong kompas karena pernah menjadi anggota DPRD dan
Bupati yang jujur. Inilah yang membuat para pemilik perusahaan menawarkan
pekerjaan kepada saya. Slah seorang pemilik perusahaan itu pernah berkata:
“banyak yang lebih pintar dan muda dari kamu, tetapi kamu telah terbukti bisa
mengatur pemerintahan dengan rakyat banyak yang tidak kamu gaji. Apalagi mengatur
rakyat yang kamu gaji di perusahaan sebagai pegawai/staf, tentu kemampuan
manajemenmu akan lebih baik disamping sewaktu menjadi bupati kamu juga terbukti
sebagai penyelenggara Negara anti korupsi, apalagi di swasta. Karena bagimu
nama baik lebih berharga dari pada harta kekayaan hasil tipuan/hasil rampokan
harta rakyat”.
Untuk menjadi anggota DPRD tk II bisa hanya dipilih 1000
pemilih, bahkan kurang dari itu sudah ada kemungkinan untuk terpilih (khususnya
diluar pulau Jawa dengan penduduk sekitar 100 ribuan). Persaingan akan lebih
mudah lagi jika saudara memilih Partai politik yang menerapkan suara tertinggi
yang dilantik menjadi anggota DPRD bekan berdasarkan nomor urut di susunan
calon legislative. Peluang menjadi calon legislative terbuka lebih besar karena
banyak parta yang tidak dapat menyusun sampai 120% dari jumlah anggota DPRD
dari sebuah kabupaten/kota. Disamping itu, banyak partai lebih suka memiliki
DPRD yang berijasah diploma apalagi S1 dan S2. Lebih lagi jika saudara yang
idealis adalah perempuan. Ada kewajiban Undang-Undang ynag mewajibkan 30% dari
seluruh caleg adalah perempuan bahkan dengan urutan wajib setelah 2 laki-laki
harus 1 perempuan.
Masih ragu? Ada Undang-undang
menjamin jika seorang caleg bisa mendapatkan 30% suara dari BPP (bilangan
pembagi pemilih) maka dia sudah bisa jadi sekalipun urutannya dibawah, asal
urutan caleg diatasnya kalah perolehan suara darinya. Bagaimana jika tahun 2009
gagal? Saudara masih bisa menjadi pengurus partai yang juga terhormat dan akan
mendapat fasilitas dari pemerintah (bantuan dana dari APBD untuk partai
politik) sambil mennunggu pemilu di tahun 2014?
Dari semua fasilitas dan peluang di
atas, para kaum idealis nasionalis sejati harus ingat : setelah terpilih
mendapatkan karir yang hebat ini jangan jam tangan diganti dengan jam tangan
mewah seharga puluhan juta rupiah, telepon genggam canggih dan mahal jika tidak
bisa memanfaatkan teknologinya. Apalagi mulai memakai naju, dasi, sepatu
seharga puluhan juta. Intinya gaya hidup jangan berubah jadi Orang Kaya Baru.
Apalagi hobi mendapat pacar baru,
yang tadi tidak laku tiba-tiba jadi laku dan merasa ganteng dan hebat ditaksir
gadis-gadis muda.
PARTAI IDEAL
Parta yangkita pilih adalah partai
yang dalam berkampanye terbukti: Menyuarakan perjuangan mempertahankan NKRI,
PANCASILA dan BHINEKA TUNGGAL IKA. Ingat : Simbol Burung Garuda diciptakan
untuk sejajar dengan burung elang Amerika Serikat. Hal ini bisa terwujud jika
pita Bhineka Tunggal Ika tidak kita buang. Sebab jika kita buang pitanya, nanti
burung Garuda Pancasila kita menjadi bingung, goyang dan jatuh.
Setelah menemukan parta politik
yang tepat, lalu bagaiman dengan pola kampanye yang sebaiknya Anda lakukan?
Bagi saudara yang lulus diploma atau sarjan, kembalilah ke kampong halaman
untuk mendaftarkan diri menjadi legislative di pemilu 2009. Dengan prinsip
mendidik rakyatmemilih berdasarkan BTP (Bersih Transparan Profesional) bukan
berdasarkan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Artinya kita memilih
melakukan suara “fungsi nabi” (prophetical
voices) bukan “political voices” (suara politikyang haram halal hantam saja
yang penting menang)
Jika saudara tidak mengikuti cara
di atas, melainkan mengikuti cara berpolitik gaya oknum di orde baru, maka
setelah saudara duduk sebagai anggota DPRD, saudara akan dipaksa menjadi “robin
hood” yang mencuri daro APBD atau memeras orang kaya untuk bisa menghidupi
konstituen pemilih bahkan yang tidak memilih saudara tetapi setelah saudara
duduk mereka mengaku memilih saudara dan meminta jatah rezeki saudara.
Asumsinya, karena saudara bisa duduk juga dengan cara menyuap mereka dengan
bantuan sembako, uang, dan lainnya.
Selamat berjuang kaum idealis,
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia memerlukan anda agar bangsa dan
Negara ini sejajar dengan Amerika Serikat.